My photo
Penyuka berceloteh tentang spontanitas dan penggila kata meski tak suka bahasa. Sosok hitam pecinta keeksotisan alam, gila trip ala backpacking. Debur ombak dan dinginnya pegunungan yang jadi kepuasan dikala senggang.

Short Trip to My Lovely Hometown

Hidup jauh dari keluarga kadang bagi sebagian banyak orang merupakan suatu hal yang menyiksa batin, rasa kangen bahkan euforia akan kampung halaman selalu mewarnai kehidupannya. Bagi sebagian yang lain justru merupakan kebanggaan atas kemandirian yang dilakoninya, sebagai manusia yang punya hati dan cita-cita, kedua hal itu punya andil dengan porsi yang sama rata buat saya sebagai perantau ibukota. Dalam segala hal semua harus dilakoni sendiri bahkan kontrol diri akan godaan gemerlap ibukota juga dijajal dengan kemampuan sendiri.

Ketika sang penghuni metropolitan bertanya akan rasa kangen yang saya miliki, jawaban singkat "ya pastilah" bahkan bonyok sendiri nun jauh disana pastilah sama yang dirasakan. Singkat cerita seperti biasa tanpa planning berkepanjangan dan baru sadar ada tanggal merah yang berarti juga aktifitas dikantor harus dihentikan sesaat. Nahhhh inilah kesempatan buat "short trip to my home town". H-1 cari tiket pesawat, call kakak buat beliin tiket kereta buat baliknya, email boz inform mau ambil cuti..great all running well.niat baik emang selalu dilancarkan. Meski sempat dag dig dug duerr gara-gara tumpangan DAMRI lebak bulus – Soekarno Hatta tersendat lampu merah sialan dengan porsi 110 merah : 15 ijo. Membuat tumpangan harus menembus perempatan arteri pondok indah setelah lampu ijo ke 6 terhitung sejak under pass..parahhh..belum lagi belokan slipi mau masuk toll bikin jantung ini berasa seperti lari lapangan 7 kali mirip saat tes EBTA SMP dulu..gila gila gila..alhasil lbk bulus - soekarno hatta ditempuh 2 jam..thanx god masih "in time" saya. Perjuangan panjang dimulai,,dari tawar-menawar ojek sampe gila agar bisa dapet bus malam jurusan sby-kediri..finally, menyentuh pintu rumah kakak setengah jam setelah sang dewa waktu meniup terompet tengah malamnya..

Besok paginya baru meluncur berkunjung ke tmpt bonyok..bikin surprise sengaja untuk tidak menghubungi sebelumnya.dan benar berhasil,ditengah kenganenan sangatnya, tiba-tiba anak bontotnya muncul di depan pintu dengan muka sumringah..senang rasanya melihat expresi bahagia dan kaget yang muncul dari wajah ibu. Love u mom. Lah bagaimana dengan bapak..ehey ini masih weekday tentunya masih mengajarkan ilmu agamanya ke murid-murid yang menyayanginya, betapa tidak? buktinya sampai mereka telah mengantongi status mahasiswa pun masih suka datang ke rumah saat lebaran untuk sekedar silaturohim. Love u too pap..seharian sengaja mengurung diri dirumah supaya ibu bisa puas menikmati keberadaan saya..ahay dah kayak artis

Dihari kedua sengaja keluar dari peraduan hanya untuk bercengkrama dengan teman-teman lama sekalian meluapkan kesukaan explore lokasi saya..dalam list sudah dikantongi beberapa tempat diantaranya goa umbulutuk, pantai tambak bahkan kalo sempat, pante sempu pun akan dijamah..hmmm ternyata alam gak begitu bersahabat hari itu, hujan tak kunjung reda akhirnya tempat makan andalan kami "fresh" jadi tujuan pertama setelah semua koleksi gamelan dalam perut kami berdendang. Diputuskan next destination adalah candi penataran *kayaknya ini kunjunganku yang kedua padahal 13thn berdomisili di blitar*, puas bersante di candi peninggalan Majapahit Itu sambil perjalanan pulang diputuskan makam and museum bung karno menjadi singgahan kami..ahay boleh sombong kalo ini kayaknya udah lebih dari 5 kali mengunjunginya..dari patung bung karno, gong perdamaian, bangunan museum menjadi objek photo kamera standart dari blackberry saya ini.

Hari ketiga dihabiskan dirumah apalagi 2 keponakan datang makin rame aja nih, teriakan tangisan sang balita ini mewarnai hari-hari itu..Barulah hari sabtu menampakkan hidung ke para sodara yang tinggal disebelah rumah..bahkan sampai persiapan perbekalan dilakonin di hari ini. Bahagia rasanya hari-hari ini diwarnai dengan tawa canda ketika semua anggota keluarga kumpul. Tapiii baru sadar kurang beberapa jam lagi harus meninggalkan ini semua. Tiket tertulis 19.43 kereta gajayana harus berangkat, rona kesedihan ibu bapak mulai nampak, sangat bisa diwajarkan kontradiksi atmosfer rumah esok hari ketika kami termasuk 2 balita pulang ke tempat kami masing-masing..sepi hanya berdua saja ..hmm hanya berdua,,, saya berangkat Pak Bu,demi menyongsong masa depan dan cita2 saya, doa akan selalu menyertai kita semua..kecanggihan teknologi akan selalu menghubungkan hati kita.


No comments:

Post a Comment