My photo
Penyuka berceloteh tentang spontanitas dan penggila kata meski tak suka bahasa. Sosok hitam pecinta keeksotisan alam, gila trip ala backpacking. Debur ombak dan dinginnya pegunungan yang jadi kepuasan dikala senggang.

Jangan Paksa Saya Untuk.......

Keberanian itu sangat relatif sama halnya dengan orang sering membela diri dengan kata "cantik atau ganteng itu relatif, tergantung selera". Jangan paksa saya untuk berani bahkan dengan dalih apapun. Percuma, itu hanya sebagian kecil dari aktifitas hidup saya. Ini bukan hal yang memalukan apalagi hina, jadi tidak perlu ada yang diobati ataupun mencoba diakhiri. Kecuali memang sudah sangat mengganggu dan menghambat aktifitas pribadi. Kamu memang kecil bahkan dengan satu jaripun saya bisa hancurkan reputasimu hingga akhirnya dicampakkan, tapi kenapa semua orang akan nurut untuk kamu lukai ketika kamu ada di tangan profesi berkostum warna pembungkus orang mati. Ouh saya sungguh tak habis pikir dengan hal ini.

Bukan sakit karena luka yang saya takuti, bahkan karena apa dan mengapa pun saya tak pernah mengerti sampai saat ini. kadang membayangkan moment ketika mulut kamu bersentuhan dengan bagian terluar saya, proses ketika kamu mulai mencoba mengoyak tubuh saya. Sekali lagi bukan sakit atau apa, tapi ngeri dan bayangan mencekam yang selalu datang.

Dan bukan karena saya pelit untuk berbagi, tidak...bukan karena itu.. saya akan iklhas untuk memberi. Seandainya ada cara laen selain dengan bertemu kamu, mungkin dari dulu sudah akan saya lakoni. Ini bukan pura-pura ataupun dalih untuk menghindar, kalau saya berani mungkin gak ada istilah melarikan diri waktu saya duduk di bangku sekolah dasar ketika kamu bersama segerombolan antek-antekmu datang ke sekolah kami. Masa bodo dengan yang dibilang anti body pokoknya saya tak mau dan sekali lagi saya tidak mau.

Mungkin didunia ini hanya saya yang begini, tapi saya tidak perlu mencari pendukung untuk turut membela. Saya tidak perlu prajurit untuk menjadi pelindung saya. Keteguhan hati saya sudah cukup kuat untuk melindungi semuanya. Makanya itu, Jangan Paksa saya untuk ...

Gak Ada Celotehan Untuk Hari Ini

Huh gak ada ide untuk celotehan hari ini. Meski hanya untuk bertutur sejengkal saja rasanya sangat berat sekali. Hmmm mngkn karena suasana hati maupun AC ruangan yg tak kunjung beraksi,bau amis yg bikin ngeri plus jaringan internet yg selalu bikin emosi. Eitsss jangan sekali-kali salahkan alam skitar, mereka hanya menurut apa kata sang empunya. Tapi apa mau dikata,kali ini atmosfer itu tak menampakkan batang hidung seperti biasanya. Yang seolah ada running text didepan mata atau mungkin karena memang kali ini dunia lebih sering dipenuhi oleh acara infotainment yg kayaknya gak sebegitu pentingnya untuk dibuatkan running text spt di tayangan CNN pada umumnya. Gak usah dipaksa kalo memang gak ada. Karena akan terasa hambar untuk dibaca. Lakukan jika memng napsu itu ada, dan jangan pernah ditunda selagi euforia itu sedang membara.

Spontanitas yang akan berbicara, editing dan pengolahan kata hanyalah akan jadi penghambat untuk bertutur kata. Semoga esok hari atmosfer dan alam sekitar tak lagi enggan untuk menyapa saya. Dan akan bertambah satu koleksi celotehan yang gak begitu berguna. Silahkan dibaca kalo memang suka karena itulah kenapa diupload didunia maya. Kalo gak suka silahkan berkomentar apa adanya jangan pernah mencoba untuk menghibur saja. Jujur akan lebih bermakna dan bermanfaat untuk tulisan selanjutnya.

Saya Pemuji, Bukan Penggombal Ulung

Kepintaran bertutur kata, mengolah arti atau sekedar berhiperbola bisa jadi hanya sekedar hoby atau bahkan sebuah ahli. Kepercayaan diri tinggi yang menjadi mayor disini. Bahkan untuk sebagian kalangan, untuk berucap biasa saja perlu memeras keringat hingga menghabiskan cadangan air dalam tubuhnya. Namun, bagi si ulung, ini hanyalah semacam mengedipkan mata dan mengernyitkan dahi, seolah rangkaian kata sudah berjejer didepan muka dan dengan mudah untuk dieja. Jangan paksakan diri meski ini bisa dipelajari. Liat situasi serta emosi, jangan sembarangan memuntahkan isi meski luapan energi telah melebihi hati. Coba pelajari siapa dan apa yang menjadi korban kali ini, apakah dia type pecinta , pembenci atau sekedar suka basa basi.

Jangan dikira dia tidak punya tingkatan level yang bisa disandang. Itulah mengapa ada kata amatir dan ulung. Bukan berarti si ulung akan selalu dengan gampang mengalahkan si amatir. lihat dulu siapa yg dicari dan apa yg menjadi visi. Sebutan ini bisa jadi sangat subyektif untuk diteliti. Ahhh makin penasaran tentang aktifitas ini. Menambah keahlian dalam berkomunikasi meski kadang sebagian orang akan makin muak menerima ini. Tapi masalahnya ada makhluk yang sangat suka digombali, merasa tersihir bahkan terhipnotis dengan rangkaian puja dan puji yang dia terima dari sang ahli. pilihan anda untuk menjadi apa, penggombal sejati? Sang amatir yang mungkin kesempatan menang memang sangat tipis? atau menjadi pemuja yang selalu jujur dengan isi hati?

Tapi saya lebih memilih untuk menjadi pemuji dibanding penggombal., karena saya bukan seorang berkepercayaan diri tinggi atau sang pujangga yang selalu ahli merangkai arti. Meski ada yang bilang kata-kata itu justru menunjukkan level penggombal yang sudah tinggi. Ahh kenapa jadi tiba-tiba mikir seperti ini ! saya bukan penggombal yang suka berbasa-basi hanya untuk memuji. Situ ok ya saya puji, situ gak oke? hmm mungkin mulut jahat saya yang akan beraksi.

Bukti saya bukan penggombal :
Someone : masa' makan octhopus aja berani yg ginian doank gak berani sih?
Me : yaelah octhopus mah kecillllll cantikk, itukan cuman alasan aku aja untuk bisa makan bareng kamu

Someone : aku kan pengin lihat kamu d*n*r kali ini
Me : nggak ah..aku cuman takut pingsan dan itu berarti aku akan melewatkan beberapa menit untuk tidak melihat kecantikanmu

Someone : yahhh kamu marah yaa??
Me : marah? Mana munkgin..aku gak akan pernah marah apapun yg kamu lakukan, kalopun aku marah aku pastikan kamu gak akan tau itu, kalopun sampai kamu tau, yang jelas yakinlah aku akan selalu maapin kamu dear

Someone : sepertinya kegombalan sdh merasuki tulang rusukmu dan mengalir deras di darahmu.. jantungmu jg terpacu dr kegombalan.. semua serba gombal.. hingga hatimu tak bs lg membedakan mana memuji ato menggombal..
Me : Tidak dear..aku hanyalah jiwa yg apa adanya tak pernah berhiperbola ataupun berkata gila..aku hanya seorang pemuji yg selalu berusaha untuk jujur apa yg dalam hati.Kegombalan itu hanya ilusi..mungkin kamu akan terbawa mimpi..namun tidak dengan hati..semuanya akan menjadi sari walau hanya dibuat alakadarnya oleh hati

Masih gak percaya saya bukan penggombal? uhhh keterlaluan

Pesona Warnamu

Pesona itu tak bisa dibeli apalagi dicuri secara paksa. Jangan salahkan orang ketika itu tak ada didirimu. Kadang tidak semua hal bisa dijadikan bahan untuk berdemo. Bukan berarti juga menerima dengan ikhlas begitu saja. Kadar usaha sangat beragam, tergantung kadar pesona yg dimiliki. Jangan pernah iri apalagi mencaci. Pesona ini punya ikatan familiy dengan warna, yang tercipta penuh dengan arti dan alasan. Tapi apa iya keikhlasan itu akan muncul begitu saja tanpa dalih apapun? oh kali ini saya tidak 100% setuju. Permukaan dan isi kadang sangat jauh berbeda sama sekali, permukaan bisa dipoles dengan mudah hanya perlu pewarna dan sedikit bahan penambah kilau, hanya dengan visual biasa dan sedikit kemampuan bermain peran, tugaspun rampung. Tapi bagaimana dengan isi? mereka begitu jujur apa adanya, tidak pandai bermain peran bahkan tidak biasa main sinetron lebih tepat disebutnya. Perlu peralatan canggih nan mahal untuk mengobati sang isi yang selalu tampil spontan dan tanpa make up itu.

Jangan protes juga tentang apa, mengapa dan siapa yang seharusnya mengagumi pesona. Kamu tak bisa memilihnya atau memaksa untuk itu. Tentang berapa jumlahnyapun bahkan tak bisa diramalkan. Kalau demikan yang terjadi hanya satu hal bisa menjadi solusi. Berlaku arif tanpa komando, berlaku bijak tanpa embel-embel dan selalu bersyukur tanpa mengeluh. Jangan pernah merasa sempit diantara ruang yg luasnya belum pasti. Jangan pernah beranggapan buruk ditengah panorama yg keindahannya sangat subyektif. Belum tentu kucing akan memilih daging ketika seekor kecoak berlaga hebat dihadapannya saat dia lapar. Belum tentu seekor anjing akan tergoda dengan tumpukan tulang ketika seekor kelinci berlenggak lenggok dihadapannya. Jadi pada intinya, apapun pesonamu tampakkan percaya diri, semuanya sudah diatur dalam script akbar-Nya.

RINDU LAUT Kebersamaan July with Blacker "Karang Congkak-P.Kotok-Soft Corral-P.Pramuka"

Saturday, 17 July 2010
"Rindu laut" kata itu selalu saja muncul diobrolan para blacker akhir-akhir ini. Hanya mengapung tengkurap dan memandang lurus kedepan , bernafas tidak normal karena kali ini hidung dipaksa untuk cuti bekerja dan mempersilahkan mulut untuk beraksi. Ya benar "snorkling" aktifitas yg selalu kita rindukan tak peduli terik membakar bahkan cream penahan matahari pun kalah pamor. Kali ini hanya ingin bersnorkling bukan untuk jalan jauh atau menjajal keahlian "hidden paradise hunter" Dengan personel 14 orang pagi buta sudah ikut meramaikan pelabuhan muara angke padahal jelas-jelas tertulis "muara angke bukan untuk transportasi umum" tapi buktinya? Hehe.. Tempat ini rasanya sangat tidak asing di bilik memory masing-masing dari kita. Entah karena kekhasan bau amisnya atau karena memang kita yg terlalu sering berkunjung ke tempat ini. Oke lupakan itu semua dan saatnya menikmati perjalanan 2 jam-an menuju P. Pramuka yahh.. kira-kira kita akan sampai pukul 10an siang nanti. Satu lagi yg selalu membuat beberapa ruang hati penyimpan kangen serasa berontak saat berada di atas kapal, rasa damai syahdu menjadi sangat dominan ditengah-tengah ramainya orang saling bercengkrama, debur ombak masih mengalahkan mereka. Serasa pengin berlama-lama berada di atas sini. Haddeuhhhh bisa gak sih gak berisik kalian ini blacker?? Ribut mulu daritadi mengganggu kenyamanan lamunan aja ahaha... Lanjutkan !! Itu yang saya suka dari kalian...

Di tengah kepusingan mulai menjalar akibat laut yg berlagak memamerkan goyangannya, ahay,, Pulau Pramuka telah nampak didepan mata.. Melepas lelah sebentar, beberes, dan tak lupa perlengkapan snorkling sudah tertenteng seolah ikut berontak ingin cepat bertemu air. Satu lagi yg kurang..hmm yup betul bekal makan siang. Perahu sewaan berangkat pada menit ke 26 di jam 11.. Sambil melahap bekal karena perut mulai berdendang seolah berdemo protes kenapa terasa begitu lama jam makan siang datang. Huhhh lunch hebat hari ini, di atas perahu bersama blacker..kanan kiri nampak beberapa pulau dan sayangnya hanya dua yg saya tahu, Pulau Sepa dan Semak Daon. Tapi yg jelas saya tau persis kali ini kita menuju ke karang congkak..

Weww sebegitu kangennya para blacker dengan laut, tak sabar langsung berhamburan turun ke air. Perjalanan selama 1 jam 6 menit tak menyurutkan euforia air yg dari beberapa waktu sebelumnya sempat mengalami demam..karena kita memang cinta laut camkan itu baik-baik "karena memang kita cinta laut". Bahkan 2 jam di air tidak terlalu berarti dalam urusan penyitaan waktu kami. Menikmati indahnya alam bawah laut yahh meski alam kali ini tidak begitu besahabat dengan kami,mungkin dia masih malu-malu setelah sekian lama tidak bertemu. Puas bercengkrama dengan laut, perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Kotok hanya sekitar 20 menit dari spot terakhir. Sayang sekali nuansa bersih tak begitu nampak disini hanya saja ceramah singkat tentang peradaban elang oleh penjaga sedikit meningkatkan gairah untuk tau lebih jauh tentang pulau ini. Jujur pulau ini tidak begitu menarik perhatian radar memory penyimpan tempat-tempat eksotis kami untuk merebakkan sinyalnya. Mungkin karena jauh dari sentuhan lembut pengagum eksotisme alam jadi terkesan lusuh tidak beraturan, bangunan semacam homestay yg dibangun setengah hati apalagi perawatan....jangan berharap. Tapi jika kita liat di google map ternyata ada kolam renang di sisi lain pulau ini tapi tampaknya tidak dibiarkan pendatang gratisan menjamah lokasi ini,mungkin juga ada resort mewah disana namun ini hanya sekedar prediksi dengan asumsi adanya dermaga perahu cepat disitu.

Tak begitu lama kita singgah di pulau program rehabilitasi elang ini, perjalanan dilanjutkan ke spot snorkling yg katanya bagus yaitu soft coral. Kurang lebih jam 4 kita sampe di spot tersebut,.. Kesan pertama,"haduh kayaknya biasa aja ya".."hmmm airnya dingin banget brrrr" mungkin karena sedikit hopeless dengan spot sebelumnya. Namun loncat ke air menjadi keputusan kami. Dingin? mungkin iya tapi tersihir oleh ratusan ikan warna warni yg mengitari kami hanya untuk mendapatkan makanan racikan (padahal juga hanya cracker remuk) yg kami persembahkan khusus buat mereka.. Sayangnya tidak begitu lama kita menikmati keindahan ini, arus sore hari semakin deras, ombak mulai nampak, awan tebal mulai mencoba tampil, dan gerimis mulai ikut2-ikutan meramaikan suasana. Dan tirai pertunjukan mencekam tengah laut dibuka.

Dimulai dengan rewelnya mesin perahu yg tidak mau hidup meski sang awak mencoba merayu berkali-kali, namun tetap nihil. Sampai akhirnya perahu di-derek oleh perahu lain yg mengangkut para diver. Ombak semakin tidak bersahabat, lifevest mulai dikenakan bukan hanya untuk safety incase perahu terbalik dan kita dipaksa buat berenang, namun juga karena hujan mencoba menampar tubuh kami seolah seorang pemeran antagonis dilaga sinetron menampar pemeran protagonist. Kali ini kilat petir tak mau kalah dengan rekannya, nyala lidah petir dikanan kiri prahu. Hati kami semakin kecil terasa, panjatan doa tak berhenti terucap. Tak begitu jelas ke arah mana kita menuju, yang terlihat hanya ombak dan derasnya hujan. Kapal berkapasitas 15 orang itu semakin terlihat tak berarti ditengah hamparan ombak. Tapi kami 100% yakin ini hanyalah cara Yang Di Atas untuk memberikan sensasi dan memory mengesankan bagi kami dalam trip ini. Hujan reda, ombak mulai cape berlaga dan didepan kita sudah nampak jelas Pulau Pramuka tempat kita menginap malam ini,ya ya disebuah ruangan yg kita sewa dengan harga 350ribu rupiah tepat disebelah kantor pos.

Menggigil, gelap, capai, pusing dan perut keroncongan memaksa kami memburu emosi untuk beberes mandi dan makan yg selanjutnya diwarnai akapela natural yg keluar dari mulut beberapa dari kami sambil tergelepar lemas dan mata yg tidak memungkinkan untuk diajak kompromi lagi. Namun, masih sempat terjaga tengah malam meski sedikit ling lung mengumpulkan nyawa menuju dermaga hanya untung menikmati suasana serta semilir angin. Kail pancing dilempar untuk menambah suasana laut di tempat persinggahan kapal ini. Sampai akhirnya hujan yg memaksa kami untuk kembali ke homestay. Bukannya tidur, malah main kartu sampai terdengar adzan subuh, dari main ala cangkul sampai seven scope kami jajal, sholat lalu tidur lumayan meski cuma 1,5 jam. Setidaknya bisa menyiapkan energy untuk explore P. Pramuka hari ini.

Sunday, 18 July 2010

Tidak begitu banyak yg bisa diceritakan untuk explore P. Pramuka ini, karena memang pulau ini tidak terlalu cantik untuk dipuji. Pantai pasir yg hanya sejengkal ditambah hamparan bibit mangrove yang nantinya akan siap menyelamatkan pulau ini. Hmmm mungkin tempat penangkaran penyu sisik yg sedikit mencuri perhatian, selain object penyunya yg lumayan bisa dinikmati, tapi juga bapak-bapak pengelola yg unik suka marah-marah kepada pengunjung. Selebihnya tidak ada yg special, alam hari ini juga masih enggan pamer keeksotisannya lagi, mataharipun juga masih malu-malu untuk muncul,cuma mengintip sebentar lalu sembunyi lagi.

Dan pada saatnyalah kami untuk kembali ke jakarta, tak lupa untuk unjuk kenarsisan sejenak di dermaga kecil sebelum akhirnya menunggu kapal yang akan membawa kami meninggalkan santai weekend kali ini. Tidak ada yg special di atas kapal hanya tragedi tabrakan kecil kapal kami dengan kapal kecil karena mungkin sang nahkoda terlambat memutar arah baling-baling. Aktifitas rutin yg selalu terjadi, maen kartu gebrak, hunting sample* dan ngorok. Alhamdulillah perjalanan 2 jam berjalan lancar.eitsss belum selesai perjuangan... Masih ada 3 angkot lg yg harus saya tumpangi (angke-grogol,grogol-tanah abang, tanah abang-kebon pala) untuk menuju penginapan si tiggy** 2 hari ini.

Secara keseluruhan “object trip” kali ini tidak terlalu istimewa hanya saja tidak pernah ada trip yg tidak menyenangkan bersama blacker, keceriaan, kehebohan, dan kekompakan kalian yg selalu dinanti. Apalagi hanya dengan merogoh kocek untuk patungan 115ribu per orang saya mendapatkan pengobat stress selama weekend ini.

Rincian biaya ;

1. Sewa kapal hopping island 400ribu

2. Sewa homestay 350ribu

3. Tiket PP angke -pramuka 62ribu

@115ribu

Pribadi ;

1. Taksi kebon pala - angke @12,5 ribu

2. Makan, Cemilan dan Minum 61ribu (4X makan)

3. Angkot 8ribu (3X angkot)

4. Sewa pelampung 5ribu



*) Hanya kamilah blacker cowok yg tau

**) Nama motor penulis

Dia punya alasan dan saya yakin 100%

Alangkah menyenangkannya jika semua terlihat indah, itulah kenapa ada biru dan merah selain warna hitam dan putih, bahkan ada shocking pink yg beberapa waktu lalu sempat jadi idola. Dia cukup arif untuk menciptakan semuanya, tapi apa kabar si coklat tua berwarna busuk yang tak sedap dipandang mata ? begitu juga dengan kuning congkak berwarna busuk sayu, apakah dia akan diliat? hmmm bahkan dilirikpun tidak. Apalagi abu-abu yang serba nanggung diantara dua kutub. Dia pasti punya alasan, saya yakin 100% tentang itu.

Dengan tangan kuasa-Nya tentunya bukan hal yg susah apalagi mustahil untuk menyulap semuanya jadi mempesona. Tapi kenapa harus ada warna buram dimana ada warna berkilau yg selalu digandrungi. Mengapa harus ada sisi gelap didunia ini dimana ada gemerlap yg selalu dijadikan pusat peradaban. Lagi-lagi saya yakin 100% Dia punya alasan.

Kenapa harus ada ratio yang begitu mencolok antara jumlah laki-laki dan perempuan. Apakah sebegitu susahnya menciptakan makhluk berkelamin laki-laki? (kalau sampai didenger ibu beranak dua yang dua2nya perempuan yg lagi terapi anak cowok dibelakang kursi ini pasti langsung menyahut "iyaaaaa"). itupun masih pula dikurangi pecinta sesaama jenis dan banci. Dan lagi-lagi saya yakin 100% Dia punya alasan atas semua itu.

Alangkah menyenangkannya jika dunia ini dipenuhi oleh orang-orang yg sedap dipandang mata, cantik ganteng menarik dan terlihat sangat mempesona. Putih bersih tanpa noda serta attitude yang menggiurkan untuk dikenal. Prestasi yang melimpah dengan segudang talenta yg menempel didirinya. Namun kenapa masih ada orang cacat, gelap dan bermotif dengan kadang ditambah dengan keterbelakangan mental yg selalu dicibir oleh sebagian maklhuk yang lain. Tanpa rasa bosan saya mencoba untuk mempercayai 100% Dia punya alasan.

Mengapa diciptakan orang miskin yang bahkan susah untuk menikmati sesuap nasi pada jam-jam dimana si berlimpah menikmati makanan elite nya di resto ternama. Disinilah Dia memberikan kesempatan buat siberlimpah untuk saling berbagi dan mengumpulkan pahala. Dan mengapa ada yg namanya si bodoh yang hidup ditengah-tengah si normal bahkan genius? yahhh disinilah Dia memberikan kesempatan untuk memberi warna dalam peradaban.

Ahhh lupakan sejenak apa yg menjadi kebingunganmu, mungkin Dia menciptakan si coklat dan kuning norak itu agar dia tidak mencoba menyombongkan diri dan berbuat sesuka hati. Beruntunglah bagi si biru dan merah yang diberikan amanah yg hebat oleh Dia, karena mungkin Dia anggap mereka mampu menjaga diri dengan segala kelebihannya, kesempurnaan visual yang dia miliki. Spontan terpikir "ohh mungkin jika si coklat diberi image yg menarik akan menjadi 'brengsek'.."

Apapun alasanNya, disinilah justru warna itu bicara dan itulah mengapa jika semua warna dicampur akan menjadi satu warna yaitu putih. Dan saya yakin 100%

Short Trip to My Lovely Hometown

Hidup jauh dari keluarga kadang bagi sebagian banyak orang merupakan suatu hal yang menyiksa batin, rasa kangen bahkan euforia akan kampung halaman selalu mewarnai kehidupannya. Bagi sebagian yang lain justru merupakan kebanggaan atas kemandirian yang dilakoninya, sebagai manusia yang punya hati dan cita-cita, kedua hal itu punya andil dengan porsi yang sama rata buat saya sebagai perantau ibukota. Dalam segala hal semua harus dilakoni sendiri bahkan kontrol diri akan godaan gemerlap ibukota juga dijajal dengan kemampuan sendiri.

Ketika sang penghuni metropolitan bertanya akan rasa kangen yang saya miliki, jawaban singkat "ya pastilah" bahkan bonyok sendiri nun jauh disana pastilah sama yang dirasakan. Singkat cerita seperti biasa tanpa planning berkepanjangan dan baru sadar ada tanggal merah yang berarti juga aktifitas dikantor harus dihentikan sesaat. Nahhhh inilah kesempatan buat "short trip to my home town". H-1 cari tiket pesawat, call kakak buat beliin tiket kereta buat baliknya, email boz inform mau ambil cuti..great all running well.niat baik emang selalu dilancarkan. Meski sempat dag dig dug duerr gara-gara tumpangan DAMRI lebak bulus – Soekarno Hatta tersendat lampu merah sialan dengan porsi 110 merah : 15 ijo. Membuat tumpangan harus menembus perempatan arteri pondok indah setelah lampu ijo ke 6 terhitung sejak under pass..parahhh..belum lagi belokan slipi mau masuk toll bikin jantung ini berasa seperti lari lapangan 7 kali mirip saat tes EBTA SMP dulu..gila gila gila..alhasil lbk bulus - soekarno hatta ditempuh 2 jam..thanx god masih "in time" saya. Perjuangan panjang dimulai,,dari tawar-menawar ojek sampe gila agar bisa dapet bus malam jurusan sby-kediri..finally, menyentuh pintu rumah kakak setengah jam setelah sang dewa waktu meniup terompet tengah malamnya..

Besok paginya baru meluncur berkunjung ke tmpt bonyok..bikin surprise sengaja untuk tidak menghubungi sebelumnya.dan benar berhasil,ditengah kenganenan sangatnya, tiba-tiba anak bontotnya muncul di depan pintu dengan muka sumringah..senang rasanya melihat expresi bahagia dan kaget yang muncul dari wajah ibu. Love u mom. Lah bagaimana dengan bapak..ehey ini masih weekday tentunya masih mengajarkan ilmu agamanya ke murid-murid yang menyayanginya, betapa tidak? buktinya sampai mereka telah mengantongi status mahasiswa pun masih suka datang ke rumah saat lebaran untuk sekedar silaturohim. Love u too pap..seharian sengaja mengurung diri dirumah supaya ibu bisa puas menikmati keberadaan saya..ahay dah kayak artis

Dihari kedua sengaja keluar dari peraduan hanya untuk bercengkrama dengan teman-teman lama sekalian meluapkan kesukaan explore lokasi saya..dalam list sudah dikantongi beberapa tempat diantaranya goa umbulutuk, pantai tambak bahkan kalo sempat, pante sempu pun akan dijamah..hmmm ternyata alam gak begitu bersahabat hari itu, hujan tak kunjung reda akhirnya tempat makan andalan kami "fresh" jadi tujuan pertama setelah semua koleksi gamelan dalam perut kami berdendang. Diputuskan next destination adalah candi penataran *kayaknya ini kunjunganku yang kedua padahal 13thn berdomisili di blitar*, puas bersante di candi peninggalan Majapahit Itu sambil perjalanan pulang diputuskan makam and museum bung karno menjadi singgahan kami..ahay boleh sombong kalo ini kayaknya udah lebih dari 5 kali mengunjunginya..dari patung bung karno, gong perdamaian, bangunan museum menjadi objek photo kamera standart dari blackberry saya ini.

Hari ketiga dihabiskan dirumah apalagi 2 keponakan datang makin rame aja nih, teriakan tangisan sang balita ini mewarnai hari-hari itu..Barulah hari sabtu menampakkan hidung ke para sodara yang tinggal disebelah rumah..bahkan sampai persiapan perbekalan dilakonin di hari ini. Bahagia rasanya hari-hari ini diwarnai dengan tawa canda ketika semua anggota keluarga kumpul. Tapiii baru sadar kurang beberapa jam lagi harus meninggalkan ini semua. Tiket tertulis 19.43 kereta gajayana harus berangkat, rona kesedihan ibu bapak mulai nampak, sangat bisa diwajarkan kontradiksi atmosfer rumah esok hari ketika kami termasuk 2 balita pulang ke tempat kami masing-masing..sepi hanya berdua saja ..hmm hanya berdua,,, saya berangkat Pak Bu,demi menyongsong masa depan dan cita2 saya, doa akan selalu menyertai kita semua..kecanggihan teknologi akan selalu menghubungkan hati kita.