Kenangan memang kadang terekam atau bahkan terlupakan, entah hanya dalam renungan ataupun sekedar lamunan. Perjalanan adalah sebuah kebersamaan yang kadang membawa kita dalam beragam perasaan. Dan kebersamaan pula lah yang akhirnya menjadikan kenangan itu selalu melekat sepanjang kisah dan bukan hanya sekedar anggapan.
Rasanya begitu lama kita ada dan bercengkrama. Bahkan perasaanpun seolah menyatu tanpa disuruh. Saling melengkapi meski kadang mencaci dan justru disitulah bumbu perjalanan ini. Tak percaya rasanya kalau kita baru setahun lalu saling kenal. Terlalu dekat untuk ukuran satu tahun, tapi inilah kita.. Blackers...
Masih lekat dalam ingatan setahun lalu 14-17 agustus 2009 kita yg tanpa saling kenal pertama bertemu dalam sebuah perjalanan. Yang selanjutnya kita ikrarkan sebagai hari terbentuknya sebuah komunitas yang bernama "b[L]ackpacker Indonesia".
Akan sangat menyenangkan apabila memory itu coba kita kenang. Merayakan satu tahunan sekaligus Upacara 17an bersama kalian. Hmmm teringat pulau handeleum yang begitu berkesan, upacara terhebat sepanjang perjalanan..
Meski bukan handeleum kedua untuk kali ini, bahkan lapangan upacarapun bukan. Hanya sekedar halaman villa yang entah siapa empunya kita pun tak mau mencoba mencari infonya. Yang penting kebersamaan dan makna yg dirasakan. Peringatan akan sebuah pertemuan dan perjalanan kisah.
Antusiasme lah yg bermain peran, bukan logika maupun pikiran. Warung desa sabang yg selalu jadi langganan, entah apa dibenak pramusaji disana ketika sebaris meja itu kami pesan. Tentu saja akan sekejab berantakan, mungkin mereka loncat kegirangan saat jam 10an kami beranjak menuju kedepan untuk bersiap menuju utamanya tujuan ,"villa bukit cipendawa, cipanas".
Konvoi rombongan menapak di villa nyaman itu tepat di jam1an, beberes dilanjutkan tarawehan dicoba untuk mengisi acara malam. Tontonan slide dadakan ala kadarnya setidaknya mengingatkan kenangan setahun silam, entah apa yg kita rasakan saat kegelapan itu mulai dinampakkan, kenangan demi kenangan meledakkan tawa dan syahdu seolah kembali merasakan. tiup lilin2an yang selanjutnya dipotong meski akhirnya hanya untuk clemongan ala seru2an sebelum akhirnya waktu sahur itu datang, yup kami harus menahan lapar keesokan siangnya seharian.
Tanpa komando semua sudah terbujur tak beraturan, jaman jahiliah kalah bar bar dengan ulah dini hari itu oleh kalian. Bahkan tak peduli setan itu kaum hawa atau kaum adam, semua disama ratakan eits bukan berarti kita berkumpul kebo ala anak2 jaman skrng *sotoy... Entah kecapekan ngantuk atau memang doyan molor ya kaliann.. Katanya jam8 mau upacara 17an, ini jam 9 masih pada berbaring tak karuan, berbagai macam pose sudah dijalankan bahkan pindak lapak demi mendapat kenyaman pun juga sempat dilakukan.
Molor dr jadwal ditambah latian yg tak kunjung kelar sedikit bikin gerah participant. Ah beginilah petugas amatiran ala lucu2an untuk fun ceremony 17an. Upacara berjalan dengan riang (bukan khidmat) setidaknya terlihat dan terkesan meriah dengan kostum merah putih yang kami kenakan. Pembacaan pancasila,proklamasi, UUD 1945 serta doa ala anak jaman sekarang dengan contekan Blackberry di tangan. Setidaknya kami masih punya nasionalisme memperingati perjuangan, bukan hanya suka hura2 dan bersenang2.
Mau apalagi sekarang? Tertera "free time" di itinerary yg pernah disebar. Mau tidur silahkan, mau jalan2 silahkan.. Mati gaya? No no no tidak ada dalam kamus kami. . Pertunjukan lenong tanpa naskah alias spontan nampaknya menjadi suguhan rutin dari beberapa relawan. Lawakan gurih diiringi kelakar memenuhi hampir 2jam yg katanya "free time" tadi. Mungkin akan berlanjut sampai petang kalau tidak diingatkan kalau kita masih ada acara bakti sosial dengan anak jalanan di lokasi yang sama sekali tidak berdekatan alias kira2 2jam perjalanan.
Telat satu jam dari perkiraan, dan sodara-sodara kita sudah siap menunggu di taman kencana yang begitu rindang,mungkin kalau itu siang terik saya akan tanpa sadar terlentang dibawah sana sekedar menikmati oksigen segar yg di jakarta sangat jarang. Senang rasanya berbagi sekedarnya apa yang kita punya berniat untuk bakti sosial. Sampai akhirnya bilal mulai mengumandangkan seruan adzan pertanda waktu menahan lapar,dahaga dan hawa nafsu untuk hari itu sudah kelar, alhamdulillah meski hanya dengan teh botol sebagai pembatal tapi rasanya sungguh segar untuk ukuran makhluk penuh aktifitas seharian.
Berbuka kebersamaan di Cibiuk yg tampaknya lumayan nyaman tampilan dari sisi luar,dengan harapan makanan yang disajikanpun tidak hanya membuat lidah kita bergoyang namun cacing2 diperut kami bisa berdendang kegirangan. Porsi super khas serakahnya anak sekolahan ketika mau berbuka puasa meski akhirnya tersisih dengan alasan kenyang. He2 maap itu tadi harapan, porsi ternyata sangat mini dan jauh dari bayangan, ayam yang sempat dikira tahu, nasi berlimpah karena tak ada lauk dan sayur, dikira masih ronde pertama tapi ternyata sudah keluar semua pesanan. Ada sepertiga dari kami belum kebagian, akhirnya perlu pesanan tambahan meski harus menunggu lagi beberapa saat yahh apa mau dikata daripada tidak makan. Masih ingat kan pepatah jawa "makan gak makan asal kumpul" , ahaha kayaknya itu tidak berlaku ya jaman sekarang. Tuntutan perut lebih mendominasi.
Genap 24 jam kebersamaan ini digelar. Cibiuk menjadi spot perpisahan rombongan. Seperti biasa tak akan bubar kalau tidak ada yg berinisiatif memulai jalan.
Tempat memang bukan dominasi utama andil kepuasan, tapi dengan siapa lah yg menjadi kunci dari semuanya.
Happy 1st anniversary guys..
No comments:
Post a Comment