Saturday, 17 July 2010
"Rindu laut" kata itu selalu saja muncul diobrolan para blacker akhir-akhir ini. Hanya mengapung tengkurap dan memandang lurus kedepan , bernafas tidak normal karena kali ini hidung dipaksa untuk cuti bekerja dan mempersilahkan mulut untuk beraksi. Ya benar "snorkling" aktifitas yg selalu kita rindukan tak peduli terik membakar bahkan cream penahan matahari pun kalah pamor. Kali ini hanya ingin bersnorkling bukan untuk jalan jauh atau menjajal keahlian "hidden paradise hunter" Dengan personel 14 orang pagi buta sudah ikut meramaikan pelabuhan muara angke padahal jelas-jelas tertulis "muara angke bukan untuk transportasi umum" tapi buktinya? Hehe.. Tempat ini rasanya sangat tidak asing di bilik memory masing-masing dari kita. Entah karena kekhasan bau amisnya atau karena memang kita yg terlalu sering berkunjung ke tempat ini. Oke lupakan itu semua dan saatnya menikmati perjalanan 2 jam-an menuju P. Pramuka yahh.. kira-kira kita akan sampai pukul 10an siang nanti. Satu lagi yg selalu membuat beberapa ruang hati penyimpan kangen serasa berontak saat berada di atas kapal, rasa damai syahdu menjadi sangat dominan ditengah-tengah ramainya orang saling bercengkrama, debur ombak masih mengalahkan mereka. Serasa pengin berlama-lama berada di atas sini. Haddeuhhhh bisa gak sih gak berisik kalian ini blacker?? Ribut mulu daritadi mengganggu kenyamanan lamunan aja ahaha... Lanjutkan !! Itu yang saya suka dari kalian... Di tengah kepusingan mulai menjalar akibat laut yg berlagak memamerkan goyangannya, ahay,, Pulau Pramuka telah nampak didepan mata.. Melepas lelah sebentar, beberes, dan tak lupa perlengkapan snorkling sudah tertenteng seolah ikut berontak ingin cepat bertemu air. Satu lagi yg kurang..hmm yup betul bekal makan siang. Perahu sewaan berangkat pada menit ke 26 di jam 11.. Sambil melahap bekal karena perut mulai berdendang seolah berdemo protes kenapa terasa begitu lama jam makan siang datang. Huhhh lunch hebat hari ini, di atas perahu bersama blacker..kanan kiri nampak beberapa pulau dan sayangnya hanya dua yg saya tahu, Pulau Sepa dan Semak Daon. Tapi yg jelas saya tau persis kali ini kita menuju ke karang congkak..
Weww sebegitu kangennya para blacker dengan laut, tak sabar langsung berhamburan turun ke air. Perjalanan selama 1 jam 6 menit tak menyurutkan euforia air yg dari beberapa waktu sebelumnya sempat mengalami demam..karena kita memang cinta laut camkan itu baik-baik "karena memang kita cinta laut". Bahkan 2 jam di air tidak terlalu berarti dalam urusan penyitaan waktu kami. Menikmati indahnya alam bawah laut yahh meski alam kali ini tidak begitu besahabat dengan kami,mungkin dia masih malu-malu setelah sekian lama tidak bertemu. Puas bercengkrama dengan laut, perjalanan dilanjutkan menuju Pulau Kotok hanya sekitar 20 menit dari spot terakhir. Sayang sekali nuansa bersih tak begitu nampak disini hanya saja ceramah singkat tentang peradaban elang oleh penjaga sedikit meningkatkan gairah untuk tau lebih jauh tentang pulau ini. Jujur pulau ini tidak begitu menarik perhatian radar memory penyimpan tempat-tempat eksotis kami untuk merebakkan sinyalnya. Mungkin karena jauh dari sentuhan lembut pengagum eksotisme alam jadi terkesan lusuh tidak beraturan, bangunan semacam homestay yg dibangun setengah hati apalagi perawatan....jangan berharap. Tapi jika kita liat di google map ternyata ada kolam renang di sisi lain pulau ini tapi tampaknya tidak dibiarkan pendatang gratisan menjamah lokasi ini,mungkin juga ada resort mewah disana namun ini hanya sekedar prediksi dengan asumsi adanya dermaga perahu cepat disitu.
Tak begitu lama kita singgah di pulau program rehabilitasi elang ini, perjalanan dilanjutkan ke spot snorkling yg katanya bagus yaitu soft coral. Kurang lebih jam 4 kita sampe di spot tersebut,.. Kesan pertama,"haduh kayaknya biasa aja ya".."hmmm airnya dingin banget brrrr" mungkin karena sedikit hopeless dengan spot sebelumnya. Namun loncat ke air menjadi keputusan kami. Dingin? mungkin iya tapi tersihir oleh ratusan ikan warna warni yg mengitari kami hanya untuk mendapatkan makanan racikan (padahal juga hanya cracker remuk) yg kami persembahkan khusus buat mereka.. Sayangnya tidak begitu lama kita menikmati keindahan ini, arus sore hari semakin deras, ombak mulai nampak, awan tebal mulai mencoba tampil, dan gerimis mulai ikut2-ikutan meramaikan suasana. Dan tirai pertunjukan mencekam tengah laut dibuka.
Dimulai dengan rewelnya mesin perahu yg tidak mau hidup meski sang awak mencoba merayu berkali-kali, namun tetap nihil. Sampai akhirnya perahu di-derek oleh perahu lain yg mengangkut para diver. Ombak semakin tidak bersahabat, lifevest mulai dikenakan bukan hanya untuk safety incase perahu terbalik dan kita dipaksa buat berenang, namun juga karena hujan mencoba menampar tubuh kami seolah seorang pemeran antagonis dilaga sinetron menampar pemeran protagonist. Kali ini kilat petir tak mau kalah dengan rekannya, nyala lidah petir dikanan kiri prahu. Hati kami semakin kecil terasa, panjatan doa tak berhenti terucap. Tak begitu jelas ke arah mana kita menuju, yang terlihat hanya ombak dan derasnya hujan. Kapal berkapasitas 15 orang itu semakin terlihat tak berarti ditengah hamparan ombak. Tapi kami 100% yakin ini hanyalah cara Yang Di Atas untuk memberikan sensasi dan memory mengesankan bagi kami dalam trip ini. Hujan reda, ombak mulai cape berlaga dan didepan kita sudah nampak jelas Pulau Pramuka tempat kita menginap malam ini,ya ya disebuah ruangan yg kita sewa dengan harga 350ribu rupiah tepat disebelah kantor pos.
Menggigil, gelap, capai, pusing dan perut keroncongan memaksa kami memburu emosi untuk beberes mandi dan makan yg selanjutnya diwarnai akapela natural yg keluar dari mulut beberapa dari kami sambil tergelepar lemas dan mata yg tidak memungkinkan untuk diajak kompromi lagi. Namun, masih sempat terjaga tengah malam meski sedikit ling lung mengumpulkan nyawa menuju dermaga hanya untung menikmati suasana serta semilir angin. Kail pancing dilempar untuk menambah suasana laut di tempat persinggahan kapal ini. Sampai akhirnya hujan yg memaksa kami untuk kembali ke homestay. Bukannya tidur, malah main kartu sampai terdengar adzan subuh, dari main ala cangkul sampai seven scope kami jajal, sholat lalu tidur lumayan meski cuma 1,5 jam. Setidaknya bisa menyiapkan energy untuk explore P. Pramuka hari ini.
Sunday, 18 July 2010
Tidak begitu banyak yg bisa diceritakan untuk explore P. Pramuka ini, karena memang pulau ini tidak terlalu cantik untuk dipuji. Pantai pasir yg hanya sejengkal ditambah hamparan bibit mangrove yang nantinya akan siap menyelamatkan pulau ini. Hmmm mungkin tempat penangkaran penyu sisik yg sedikit mencuri perhatian, selain object penyunya yg lumayan bisa dinikmati, tapi juga bapak-bapak pengelola yg unik suka marah-marah kepada pengunjung. Selebihnya tidak ada yg special, alam hari ini juga masih enggan pamer keeksotisannya lagi, mataharipun juga masih malu-malu untuk muncul,cuma mengintip sebentar lalu sembunyi lagi.
Dan pada saatnyalah kami untuk kembali ke jakarta, tak lupa untuk unjuk kenarsisan sejenak di dermaga kecil sebelum akhirnya menunggu kapal yang akan membawa kami meninggalkan santai weekend kali ini. Tidak ada yg special di atas kapal hanya tragedi tabrakan kecil kapal kami dengan kapal kecil karena mungkin sang nahkoda terlambat memutar arah baling-baling. Aktifitas rutin yg selalu terjadi, maen kartu gebrak, hunting sample* dan ngorok. Alhamdulillah perjalanan 2 jam berjalan lancar.eitsss belum selesai perjuangan... Masih ada 3 angkot lg yg harus saya tumpangi (angke-grogol,grogol-tanah abang, tanah abang-kebon pala) untuk menuju penginapan si tiggy** 2 hari ini.
Secara keseluruhan “object trip” kali ini tidak terlalu istimewa hanya saja tidak pernah ada trip yg tidak menyenangkan bersama blacker, keceriaan, kehebohan, dan kekompakan kalian yg selalu dinanti. Apalagi hanya dengan merogoh kocek untuk patungan 115ribu per orang saya mendapatkan pengobat stress selama weekend ini.
Rincian biaya ;
1. Sewa kapal hopping island 400ribu
2. Sewa homestay 350ribu
3. Tiket PP angke -pramuka 62ribu
@115ribu
Pribadi ;
1. Taksi kebon pala - angke @12,5 ribu
2. Makan, Cemilan dan Minum 61ribu (4X makan)
3. Angkot 8ribu (3X angkot)
4. Sewa pelampung 5ribu
*) Hanya kamilah blacker cowok yg tau
**) Nama motor penulis